sepucuk surat elektronik sudah terkirim demi sebuah rindu yang terlintas
tidaklah romantis pun manis
hanya sapaan sederhana saja
sapaan yang hilang seiring riuhnya pekerjaan
ingatan berlari ke masa silam, saat masih belum mengenal adanya jarak dan pentingnya waktu
saat itu bebas bertengkar, bergembira, berselisih, bersama, bergandengan, bermarah marahan, bersenda gurau, saling ejek, saling bantu, dan saling senyum
seringkali pun sepiring bertiga bahkan berempat
menikmati nikmatnya oleh oleh yang selalu dinanti seusai penatnya belajar
dan saat ini ...
meskipun komunikasi sangat bisa dilakukan, tetap saja jarak dan pentingnya waktu itu akhirnya menjadikan banyak orang semakin merindu
rindu akan ibumu
rindu akan ayahmu
rindu akan adikmu
rindu akan saudaramu
rindu akan masa lalumu
seperti halnya aku yang rindu padamu
ya ...
memang aku merindukanmu
dan terkirimlah surat elektronik itu dan berisi
apa kabarmu :-)