Senin, 09 November 2020

Cerita Daring 2020

 







Siapa sangka, siapa yang akan mengira. 

18 Maret 2020, ada sebuah keputusan yang ditetapkan yaitu sekolah akan sementara berjalan dalam sistem pembelajaran daring. Pandemi COVID-19 membuat segalanya dipaksa berubah. 

Anak-anak pun menggunakan gadget sebagai media belajar, tak terkecuali Ravy, Rara dan Rere. Sebenarnya peraturan di rumah tentang penggunaan gadget sudah cukup jelas. Hanya bisa dipakai saat weekend dengan jam jam tertentu. 

Selama proses Belajar Dari Rumah, segala aturan tentang gadget dibuat lebih fleksibel. Boleh digunakan pada jam jam belajar. Ya karena memang alat yang dipakai belajar saat ini gadget. Kami pun memutuskan untuk memasang WiFi demi kelancaran proses Belajar Dari Rumah. 

Permasalahan baru muncul saat tahun ajaran baru bulan Juli 2020 yang lalu. Rere yang duduk di bangku kelas 1, merasa bahwa belajar di SD itu seharusnya ya seperti kakaknya, mbak Rara, berangkat pukul 06.00 dan berseragam. Perlu beberapa waktu membiasakan Rere yang anak kelas 1 baru dalam menerima kenyataan bahwa sekarang ini proses belajar dari rumah. 

Solusi yang tepat menurut pendapat kami salah satunya adalah tetap membiasakan mereka pada jadwal jam jam sekolah offline. Jadi jadwal bangun pagi, jadwal belajar dan jadwal lainnya tetap, hanya saja semua kegiatan dilakukan dari rumah. 

Alhamdulillah, bersyukur sekali, dianugerahi oleh Allah SWT, anak anak. Yang hebat luar biasa. Anak anak yang memahami bahwa aturan aturan yang telah ditetapkan bersama ini sebisa mungkin ditaati. 

Menurut pendapat kami, proses Belajar Dari Rumah merupakan hal yang positif. Sebagai orangtua, kami masih harus banyak belajar bagaimana memberikan Quality Time dan juga Quantity Time kepada anak anak. 

Yang seringkali terjadi adalah Ravy, Rara dan Rere dipaksa untuk mandiri dalam menjalankan kegiatan daringnya. Bersyukur sekali ada Mas Ravy yang sudah bisa membantu handle adik adiknya. 

Kemajuan yang didapat selama hampir 8 bulan belajar dari rumah adalah :

1. Mas Ravy sudah bisa menanak nasi dan juga kegiatan life skills dasar untuk di rumah 😁. Sekarang sudah mulai belajar fotografi, belajar bahasa Jepang secara otodidak. 

2. Jadwal piket di rumah bisa terlaksana. 

3. Mbak Rara sudah bisa menata kamar tidur, tempat belajar dan juga ruang tamu, ngajinya semakin pintar dan hafalannya alhamdulillah. 

4. Adik Rere sudah bisa merapikan mainan yang berserakan dan juga sudah semakin tanggung jawab. Mengaji semakin pintar dari hari ke hari. 

5. Kegiatan lainnya pun alhamdulillah bisa terlaksana

Ada 1 hal yang belum terlaksana :

Mendampingi kegiatan daring anak anak tepat waktu, maafkan atas kekurangan saya ya bapak dan ibu guru. Karena jadwal untuk daring baru bisa jam 18.00.

Memang akan terasa sulit di awal masa belajar dari rumah, saat ini sudah mulai terbiasa dan anak anak pun sudah mulai nyaman dengan proses pembelajaran seperti ini. Kami pun bisa menambah materi materi lain di luar materi sekolah. Masa bermain dengan keluarga sangat intens dan juga kerjasama di dalam keluarga pun bisa terjalin dengan erat. 

Semoga pandemi bisa segera berakhir, dan bisa masuk seperti sediakala, bertemu dengan teman teman satu kelas. Dan satu hal yang pasti : Anak anak akan beradaptasi kembali dengan sekolah offline, karena mereka sudah terbiasa dengan sistem pembelajaran secara online. Ataukah sekolah akan dijalankan dengan dua model pembelajaran? Online dan Offline? 

Semoga senantiasa diberikan kesehatan dan juga waktu bagi semua orangtua di Indonesia untuk mendampingi anak anak dalam proses bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berkarakter. Aamiin

Terukir dan teriring doa untuk anak anakku. 

Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan juga kelancaran dalam belajar baik kini dan nanti. Aamiin Ya Robbal Alamin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar